Senin, 07 Maret 2011

Tanaman Herbal

Tunjung

 tunjung.jpg
TUNJUNG
(Nymphaea lotus L.)
Nama Lokal :
Tarate kecil, tarate utan, tunjung putih (Indonesia); Tunjung bodas, tunjung tutur (Sunda).;
  Tanaman air atau rawa, tumbuh liar pada genangan air yang dangkal atau dipelihara di kolam-kolam sebagai penghias kolam di taman. Asalnya dari Afrika. Daun dan bunga keluar dari akar rimpang di dalam tanah yang tumbuh ke atas pada permukaan air. Daun mengapung pada permukaan air, sedang bunga pada air yang dangkal akan muncul di atas permukaan air. Helaian daun bangun perisai, bundar lonjong kadang melipat, tepi bergerigi, bagian pangkainya bercangap sempit dan dalam, warnanya hijau, bagian bawah warnanya lebih muda dan berambut pendek yang rapat. Ukuran daun, panjang 15-50 cm, lebar 12-45 cm. Bunga agak berbau busuk, mekar pada malam hari dan menutup pada siang hari. Daun mahkota 13-28, warnanya putih, kuning atau merah keunguan. Buah masak dibawah air, serupa spons, membuka tidak beraturan. Bunga warna putih (white water lily) lebih disukai untuk digunakan dalam pengobatan.Penyakit Yang Dapat Diobati :
Kejang, pingsan, mabuk alkohol, bisul, radang, tumor, borok; Diabetes. TBC paru, menekan fungsi seksual;

BAGIAN YANG DIPAKAI:
Bunga, akar. Pemakaian segar atau yang telah dikeringkan.

KEGUNAAN:
Bunga:
- Kejang pada anak.
- Pingsan karena udara panas (heat stroke).
- Mabuk alkohol.
- Menekan fungsi seksual (anaphrodisiac).
- Penyakit kulit seperti bisul, radang, tumor dan borok.
- Kencing manis (diabetes).

Akar:
- TBC paru.

PEMAKAIAN:
Untuk minum: Bunga 3-5 kuntum, akar 6-9 g, direbus.

Temulawak

 temulawak.jpg
TEMULAWAK
( Curcuma xanthorrhiza. Roxb.) Famili :  Zingiberaceae
Daerah :  Koneng gede, temulabak, temu putih

Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roburgh) berasal dari Jawa, Bali dan Maluku dimana di sana tanaman ini masih tumbuh secara sangat subur, seperti di hutan kayu jati. Biasanya dikembangkan di Jawa dan Malaysia, dan tempat-tempat lain (seperti India dan Thailand).  Rhizoma digunakan untuk berbagai masalah perut dan hati (penyakit kuning, batu empedu).  Rebusan rhizoma digunakan sebagai penyembuhan demam dan sembelit, dan digunakan para wanita untuk mengurangi peradangan rahim setelah melahirkan. Temulawak juga berkembang biak di tanah tegalan sekitar pemukiman, terutaama pada tanah gembur, sehingga buaah rimpangnya mudah berkembang menjadi besar. Temulawak termasuk jenis tumbuh-tumbuhan herba yang batang pohonnya berbentuk batang semu dan tingginya dapat mencapai 2 meter. Daunnya lebar dan pada setiap helaian dihubungkan dengan pelapah dan tangkai daun yang agak panjang. Temulawak mempunyai bunga yang berbentuk unik (bergerombol) dan berwarna kuning tua. Rimpang temulawak sejak lama dikenal sebagai bahan ramuan obat. Aroma dan warna khas dari rimpang temulawak adalah berbau tajam dan daging buahnya berwarna kekuning-kuningan. Daerah tumbuhnya selain di dataran rendaah juga dapat tumbuh baik sampai pada ketinggian tanah 1500 meter di atas permukaan laut.

Sifat Kimiawi : Mengandung minyak atsiri seperti limonina yang mengharumkan, sedangkan kandungan flavonoida-nya berkhasiat menyembuhkan radang. Minyak atsiri juga bisa membunuh mikroba. Buahnya mengandung minyak terbang (anetol, pinen, felandren, dipenten, fenchon, metilchavikol, anisaldehida, asam anisat, kamfen) dan minyak lemak.

Efek Farmakologis : Sifatnya rasa sedikit pahit, anti sembelit, acnevulgaris, anti-inflamasi dan anti hepatotoksik, laktagoga, kolagoga, tonikum, diuretik, fungstatik dan bakteriostatik. Kandungan adas hitam juga membantu mengeluarkan angin, dan mendorong pengeluaran air seni.

Bagian tanaman yang digunakan :  rimpang segar atau dikeringkan

Cara Budidaya : Anakan yang tumbuh dari rimpang, air yang cukup. Tumbuhan liar berumpun dan bergetah ini, biasanya tumbuh di hutan-hutan maupun ditanam di kebun dengan tinggi sekitar 0,5 sampai 3 m. Daunnya halus berbentuk jarum. Buahnya yang harum panjangnya sekitar 0,5 cm digunakan sebagai obat yang dipadukan dengan kulit kayu pulasari (alyxia reinwardtii Bl.). Bunganya majemuk berbentuk payung berwarna kuning. Orang lnggris menyebut adas fennel dan orang Belanda venkel. Adas ini sering pula disebut adas pedas, berbeda dengan adas untuk bumbu masakan. Adas untuk bumbu masakan biasa disebut “jintan manis” atau “adas manis”, walaupun orang Minang menyebut adas pedas sebagai adeh manih. Adas manis atau jintan manis (Pimpinella anisum L. dari suku Apiaceae juga) oleh orang Inggris disebut anise dan oleh orang Belanda anijs. Jintan manis kadang dipakai sebagai obat. Masih ada adas lain, yaitu adas sowa atau adas obat atau ender (Anethum graveolens L. dari suku Apiaceae juga). Dalam bahasa lnggris adas sowa disebut dill dan dalam bahasa Belanda dilIe.

Temu Putih

 temu_putih.jpg
TEMU PUTIH
(Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe.)
 NAMA DAERAH: — NAMA ASING: — NAMA SIMPLISIA: Zedoariae Rhizoma; rimpang temu putihUraian :
Herba setahun, dapat lebih dari 2 m. Batang sesungguhnya berupa rimpang yang bercabang di bawah tanah, berwama coklat muda coklat tua, di dalamnya putih atau putih kebiruan, memiliki umbi bulat dan aromatilc. Daun tunggal, pelepah daun membentuk batang semu, berwarna hijau coklat tua, helaian 2-9 buah, bentuk memanjang lanset 2,5 kali lebar yang terlebar, ujung runcing-meruncing, berambut tidak nyata, hijau atau hijau dengan bercak coklat ungu di tulang daun pangkal, 43-80 cm atau lebih. Bunga majemuk susunan bulir,diketiak rimpang primer, tangkai berambut. Daun pelindung berjumlah banyak, spatha dan brachtea; rata-rata 3-8 x l,5-3,5cm. Kelopak 3 daun, putih atau kekuningan, bagian tengah merah atau coklat kemerahan, 3 -4 cm. Mahkota: 3 daun, putih kemerahan, tinggi rata-rata 4,5 cm. Bibir bibiran membulat atau bulat telur terbalik, ujung 2 lobe, kuning atau putih, tengah kuning atau kuning jeruk, 14-18 x 14-20 mm. Benang sari 1 buah, tidak sempuma, bulat telur terbalik, kuning terang, 12-16 x 10-115 mm, tangkai 3 5 x 2-4 mm, kepala sari putih, 6 mm. Buah: berambut, rata-rata 2 cm. Waktu berbunga Agustus – Mei. Tumbuh di daerah tropis, 750 m dpI di Jawa dibudidayakan sebagai tanaman obat, di bawah naungan. Produksi terpenoid pada kultur organ Curcuma zeodaria relatif lebih banyak bila dibandingkan kultur kalus. Diferensiasi sel dapat menginduksi biosintesis terpenoid.

Komposisi :
Rimpang mengandung zat wama kuning kurkumin (diarilheptanoid). Kornponen minyak atsiri dari rimpang Cucrcuma zedoaria terdiri dari: turunan Guaian (Kurkumol, Kurkumenol, Isokurkumenol, Prokurkumenol, Kurkurnadiol), turunan Germakran (Kurdion, Dehidrokurdion); Seskuiterpen furanoid dengan kerangka eudesman (Kurkolon). Kerangka Germakran (Furanodienon, Isofuranodienon, Zederon, Furanodien, Furanogermenon); kerangka Eleman (Kurserenon identik dengan edoaron, Epikurserenon, Isofurano germakren); Asam-4-metoksi sinamat (bersifat fungiStatik). Dari hasil penelitian lain ditemukan kurkumanolid A, kurleumanolid B, dan kurkumenon.’0)

Penyakit Yang Dapat Diobati :
EFEK BIOLOGI DAN FARMAKOLOGI Minyak atsiri Curcuma zedoaria dapat menghambat pembentukan radang pada tikus putih galur Wistar, pada dosis 800 mg/kg BB. Infusa temu putih berefek hepatoprotektif pada tikus terisolasi. Infusa temu putih sejumlah 0,0 1 mg/ml, 05 1 mg/ml dan 1 mg/ml dapat menekan rembesan enzim GPT ke media suspensi hepatosit tikus terisolasi yang disebabkan oleh hidrazin 1 MM. Seduhan serbuk rimpang dengan kisaran dosis 15,75- 126 mg/kg BB dapat meningkatkan regenerasi sel hati tikus yang terangsang galaktosamina. Perasan rimpang pada dosis 7,87, 1,97; 0,49 mg/kgBB berefek hepatoprotektif dan mempercepat regenerasi sel hepar tikus terangsang karbontetraklorida WC14). Potensi hepatoregeneratif perasan rimpang pada tikus terangsang CCl4 terbesar pada dosis 1,97 mg/kgBB . TOKSISITAS Potensi ketoksikan akut salah satu sediaan serbuk runpang yang beredar di pasaran (LD50 semu) lebih besar dari 2375 mg/kgBB.

KEGUNAAN DI MASYARAKAT
Sebagai obat kudis, radang kulit, pencuci darah, perut kembung, dan gangguan lain pada saluran pencernaan serta sebagai obat pembersih dan penguat (tonik) sesudah nifas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar